Denpasar,Sekilasmedia.com -Kabar tak mengenakan kembali datang dari aktivitas persampahan. TPA Suwung yang merupakan tempat pembuangan akhir sampah terbesar di Bali akan ditutup pada 2026.
Dikarenakan TPA Suwung masih menerapkan sistem pembuangan terbuka yang dapat berbahaya terhadap lingkungan.
Alasan penutupan TPA seluas 32,46 hektar itu, karena masih beroperasi secara open dumping, atau tempat pengelolaan sampah di cekungan tanah terbuka tanpa di tutup/dilapisi dengan tanah.
Dimana cara tersebut tidak diperkenankan berdasarkan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.
Dalam Pasal 44 menyebutkan, pemerintah daerah harus menutup TPA sampah dengan sistem pembuangan terbuka maksimal lima tahun sejak diundangkan pada 2008 atau seharusnya 2013.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, belum lama ini mengatakan, tidak ada lagi yang boleh membuang sampah di TPA. Pihaknya menargetkan penutupan TPA Suwung, Denpasar Selatan dapat dilakukan pada 2026.
“Kami telah berkoordinasi dengan Pemprov Bali, dan saat ini sedang menyusun opsi pengelolaan sampah menjadi energi listrik berbasis ramah lingkungan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali I Made Teja menjelaskan, pihaknya berencana akan merelokasi TPA Suwung ke TPA Temesi, Kabupaten Gianyar.
Menurut dia, kondisi TPA Suwung atau dikenal Regional Sarbagita sudah sangat penuh dengan tumpukan sampah. Bahkan diperkirakan ketinggiannya mencapai 35 meter di atas permukaan laut.
“Hasil data, rata-rata volume sampah di TPA Suwung, setiap hari sekitar 1.100 sampai 1.200 ton yang berasal dari Kota Denpasar dan Kabupaten Badung,” ungkapnya.
Penulis : Soni
Editor: Erik
