Hukum

Catut Nama Mantan Walikota Batu, Seorang Warga Bakal di Laporkan Polisi

×

Catut Nama Mantan Walikota Batu, Seorang Warga Bakal di Laporkan Polisi

Sebarkan artikel ini

 

Foto : Korban Penipuan, Choiriyah saat menemui awak media sambil menunjukan sejumlah barang bukti.

Batu, Sekilasmedia.com – Warga Desa Tambakasri, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang bernama Choiriyah bakal melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan oleh warga Kota Batu Adi Satrio Widodo ke Polres Batu. Pasalnya Adi Satrio Widodo diduga telah mencatut nama mantan Wali Kota Batu 2012-2017 Eddy Rumpoko (ER), untuk meminjam uang dengan dalih uang tersebut digunakan menjamu tamu dari Kementerian.

Permasalahan tersebut disampaikan kepada awak media oleh Choiriyah sebagai korban yang mengaku telah menyetorkan uang dalam bentuk pinjaman sejumlah Rp 140 juta kepada Adi Satrio Widodo. Pinjaman tersebut diberikan sebanyak tiga kali, dengan dua kali melalui transfer dan satu kali diberikan secara tunai di kantor DPRD Kota Batu pada bulan April 2016 silam.

“Awalnya kenal dengan Adi Tamboen (Adi Satrio Widodo.red) dikenalkan oleh rekan saya bernama Renaldi. Setelah bertemu, Adi cerita ke saya kalau dia orang dekat Pak Wali. Dan ketika ada urusan tamu dari ER dia yang handel,” ujar Choiriyah kepada New Malang Pos, Senin (9/11) malam.

Lebih lanjut, Bu Ira sapaan akrab Choiriya menyampaikan bahwa dirinya kenal pada awal bulan April 2016. Dari perkenalan itu, Adi juga sempat ke rumahnya di Tajinan. Saat itulah Adi bilang kalau akan pinjem uang kepadanya untuk service tamunya Pak Edi.

BACA JUGA :  Tertangkap di Yogyakarta, Akhir Pelarian Pelaku Pembunuhan Wanita di Sugihwaras

“Waktu itu sempat bilang kalau butuhnya pertama senilai Rp 75 juta. Akhirnya saya transfer uang itu pada tanggal 8 April 2016. Kemudian minta pinjaman lagi pada tanggal 23 April 2016 senilai Rp 40 juta melalui transfer dengan alasan untuk service tamu,” bebernya.

Tak hanya itu, dikatakan Ira, bahwa dirinya juga kembali meminjamkan uang untuk ketiga kalinya. Yang diingat dirinya senilai Rp 25 juta dengan diberikan secara tunai dI DPRD Kota Batu.

“Saya percaya saja. Karena saat itu dia bilang akan kembalikan uang tersebut. Apalagi dia mengaku orang dekatnya ER. Bahkan saya juga sempat diajak, dipamerkan, dan mengukur rencana proyek pembangunan rest area Sidomulyo yang saat itu belum dibangun. Ternyata sampai sekarang pinjaman itu blong tidak dikembalikan sampai sekarang,” terangnya.

Selain itu, diungkap oleh Ira bahwa dirinya juga dijanjikan proyek dengan meminjami uang tersebut. Apalagi Adi juga mengaku punya jatah proyek banyak.

Namun apa yang dijanjikan sampai saat ini belum juga terealisasi hingga saat ini. Utamanya hutang-hutannya yang mencapai sekitar Rp 140 juta. Padahal Ira telah menagih berkali-kali. Baik melalui WA hingga meminta orang untuk menemui Adi.

“Terakhir saya WA Adi tanggal 19 Agustus 2020 dan tidak ada jawaban. Bahkan saya telpon, nomor saya di blok. Dengan masalah ini, harapan saya uang bisa dikembalikan dan akan menempuh jalur hukum. Ini agar tidak ada korban lagi,” terangnya.

BACA JUGA :  Polres Jombang Ringkus Pelaku Penipuan Berkedok Jual Perumahan, Korban Puluhan Orang

Sementara itu, Adi Satrio Widodo saat dikonfirmasi awak media, Selasa (10/11) membenarkan apa yang disampaikan oleh Bu Ira terkait pinjaman uang tersebut. Adi menyampaikan bahwa akan berkomunikasi dengan Bu Ira dan berencana mengembalikan uang tersebut.

“Kalau itu sekali saya ke rumah beliau. Itupun sebenarnya beliau juga sudah tahu. Saya ini kan juga bisa dikatakan korban karena pejabat yang menjanjikan. Dulu ada Pak Kabid Bina Marga yang manjanjikan proyek itu. Sehingga Bu Ira saya ajak ketemuan bertiga di pasar Sidomulyo,” bebernya.

Namun keadaan berkata lain, itu diungkapnya karena pejabat tersebut terjerat kasus. Sehingga dirinya harus terbengkalai dan hutang tersebut ditanggungnya sendiri.

Saat ditanya kenapa dirinya hilang komunikasi dengan Bu Ira, Adi beralasan bahwa dirinya dalam dua bulan lalu tengah menjaga Ibunya yang koma di Rumah Sakit.

“Saya ini kooperatif. Di telpon Bu Ira (bilang red) iya. Cuma memang dua bulan kemarin tidak ada komunikasi karena Ibu kebetulan koma di rumah sakit dan akhirnya meninggal. Saya bilang akan tanggung jawab secara pribadi,” pungkasnya. (BAS)